TUGAS KELOMPOK TIK
PENGALAMAN PRIBADI NINA SHABRINA WIJAYA
Pada 23 Agustus 2016 lalu saya mengikuti demonstrasi ekstrakurikuler pramuka. Saat itu saya masih duduk di bangku kelas 9 SMP. Ekstrakuler Pramuka yang saya ikuti semasa SMP merupakan organisasi yang terbilang aktif. Saya mulai mengikuti esktrakurikuler tersebut saat saya masih duduk di bangku kelas 7 SMP. Saya dan teman-teman saya memulai latihan saat jam 3 sore. Awalnya kami kesulitan menghapal setiap gerakannya, saya pun sering kena tegur oleh pelatih karena saya sering membuat kesalahan. Demonstrasi yang saya dan teman-teman saya tampilkan yaitu PBB tongkat.
Menjelang hari ke tujuh latihan kami mulai melatih gerakan variasi. Saat pertama kali mencoba gerakan PBB menggunakan tongkat banyak sekali terjadi kejadian tak terduga, saya pun mengalaminya, ketika gerakan langkah tegap tiba-tiba tongkat yang saya pegang mengenai kepala teman saya. Dua minggu kemudian variasi PBB kami mula sempurna, sehari setelahnya kami melanjutkan latihan formasi, karena sudah terbiasa latihan setiap hari jadi untuk membentuk formasi ini tidak begitu sulit, saya pun hanya membutuhkan waktu 3 hari untuk mengahapal gerakannya.
Tiga hari sebelum demonstrasi, kostum yang akan kami kenakan pun datang. Saya pun terkagum-kagum melihat betapa gagahnya melihat kostum-kostum tersebut. Sayangnya karena tidak ada ukuran kostum yang sesuai dengan ukuran badan saya, akhirnya saya pun mendapatkan kostum dengan ukuran yang terbilang besar untuk saya. Sehari sebelum demonstrasi, saya menginap di rumah teman saya, bukan hanya saya saja yang menginap tetapi teman-teman saya yang lain pun ikut menginap. Kami sengaj menginap di salah satu rumah teman kami, karena kami ingin melakukan pematangan sekaligus menghias kostum kami. Saat tengah asik menghias kostum, tiba-tiba salah satu teman saya tak sengaja menumpahkan lem yang dia gunakan ke pernak-pernik yang akan ditempel. Kami, termasuk saya pun kaget melihat betapa kacaunya kejadian tersebut. Untung pelatih kami membawa pernak-pernik cadangan. Kegiatan menghias kostum pun dilanjut kembali.
Keesokan harinya di ruang aula yang kami gunakan untuk berganti tampak berantakan, bedak, maskara, lipstik berceceran dimana-mana. Saya pun sempat kesulitan untuk ber-make up, saat saya ingin meminta bantuan kepada teman saya, semuanya tengah sibuk dengan urusannya masing masing. Karena waktu untuk tampil tak lama lagi, saya pun memoles bedak, dan lipstik dengan ala kadarnya. Waktu untuk tampil pun tiba, kami berbaris rapi di sisi lapangan, memunggu untuk saatnya kami tampil. Rasa gugup pun tak bisa saya tutupi, begitu danton sudah memberikan aba-aba kami pun memasuki lapangan. Penampilan kami pun diakhiri oleh tepuk tangan yang meriah, apalagi anak kelas 7 yang sangat antusias menyambut penampilan kami.
Sesudah tampil kami pun berfoto bersama. Pengalaman demonstrasi ini merupakan pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Rasa lelah, sedih, senang, gugup dan berbagai maca perasaan lainnya ada pada saat itu.
PENGALAMAN PRIBADI RAISHA AMANDA DINAR
10.6.2017. Hari dimana aku menghadiri acara kelulusan SMP ku. Saat itu sudah memasuki bulan Ramadhan sehingga acara dimulai agak siang sekalian untuk buka puasa bersama. Dari jam 11 aku sudah mandi dan bersiap-siap. Kupakai kebaya yang sudah kupilih dan kupakai makeup tipis pada wajah. Jam 1 siang aku berangkat ke sekolah, kebetulan sekolahnya deket jadi cuma butuh waktu 5 menit aja untuk sampai ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, kulihat sudah banyak teman-teman yang datang. Banyak juga yang berkumpul bercengkrama dengan teman-teman lainnya. Acara pertama seperti biasa pembacaan ayat suci Al-Quran dan sambutan dari kepala sekolah. Selanjutnya penyerahan penghargaan bagi siswa siswi yang berprestasi dan mendapat nilai NEM tertinggi. Waktu sore selagi istirahat dijadikan sebagai sesi foto, baik itu foto kelas ataupun foto-foto bersama teman sekomunitas.
Lalu buka puasa pun tiba. Kita semua buka puasa dengan makanan yang sudah dibagikan sebelumnya oleh panitia. Dilanjut lagi salat magrib dan salat isya. Nah pada saat akan acara berakhir, kita semua disuguhkan video yang isinya foto-foto pada waktu kita semua masih culun-culunnya. Kita semua tertawa melihat foto-foto tersebut. Tawa berubah menjadi tangis setelah kita sadar bahwa saat itulah saat-saat terakhir kita berkumpul bersama satu angkatan ini. Kemudian acara diakhiri dengan bersalam-salaman antara siswa dan guru. Selain itu, para siswa juga sibuk berfoto dengan teman-temannya di malam hari mungkin untuk yang terakhir kalinya. Inilah pengalaman yang mungkin sulit untuk aku lupakan karena semua masa-masa SMP ku, susah senangnya hanya akan menjadi kenangan. Namun percayalah ini awal dari kesuksesan kita.
PENGALAMAN PRIBADI SENA MUHAMMAD ANWAR
Delapan tahun yang lalu saya mengalami kejadian yang sampai saat ini masih membekas di ingatan saya. Saat itu saya masih kelas 2 SD. Pada saat libur semester saya pergi ke rumah bibi saya untuk berlibur. Pada siang hari yang terlihat masih mendung bibi dan paman saya mengajak saya untuk menjaga sawah di pegunungan. Saat saya melewati salah satu jembatan untuk menyebrangi selokan saya tergelincir karena jembatannya terbuat dari kayu berlumut, akhirnya saya terjatuh. Akibatnya dagu saya terluka. Karena semua pakaian saya kotor terkena lunpur saya pun mandi di sawah, lebih tepatnya saya mandi di selokannya. Awalnya saya tidak berpikir itu adalah selokan karena airnya begitu bening, tak ada satu pun sampah di dalamnnya.karena terlalu asik bermain air, tak terasa senja pun datang.
PENGALAMAN PRIBADI KEYSHA FRIDA AYU KOSWARA
Pengalaman yang sangat berkesan bagiku ialah ketika aku menjadi seorang Paskibra di mana setiap hari Sabtu dan Minggu aku mengikuti latihan Paskibra di balkot. Memasuki bulan Juni tanggal 23 sampai 30 aku masuk asrama bersama dengan seluruh SMA atau SMK se kota Bandung wajib mengikutinya. Di sana aku di didik menjadi seorang Paskibra yang disiplin, bertanggung jawab dan disana aku bisa mengenal selalu paskibra SMA atau SMK yang jumlahnya hampir 700 orang calon Paskibra Kota Bandung. Tujuh hari kita di tempat, siang dan malam di hari dimana hari pengukuhan kita kedatangan bapak nomor 1 di Bandung beliau adalah Bapak Ridwan Kamil. Pada hari itu juga diumumkan hasil seleksi dari bulan Januari sampai Juni terpilih 100 orang Paskibra yang diberi amanat untuk menjadi seorang paskibraka kota Bandung 2018 yang bertugas mengibarkan sang saka merah putih di tanggal 17 Agustus 2018 di mana salah satu dari 100 orang itu tertera namaku. Betapa bangga dan terharunya diriku karena perjuanganku selama ini tidak sia-sia. Memasuki bulan Juli aku dan seluruh pasukan terpilih untuk menjadi pasukan pengibar bendera pada tanggal 17 Agustus 2018 di balkot masuk asrama sebulan lamanya aku di tempa. Pada tanggal 16 Agustus 2018 kedua orang tuaku diundang untuk menghadiri pengukuhan, pengukuhan yang dilakukan oleh Bapak Ridwan Kamil.
Betapa terharu dan bangganya aku telah memberikan kebanggaan bagi kedua orang tuaku dan contoh bagi adikku bahwa perjuangan dan tekad yang kuat tidak akan mengecewakan hasil. Pada tanggal 17 Agustus 2018 pagi semua pasukan Paskibraka bertolak ke balkot untuk menjalankan tugas negara yaitu mengibarkan bendera merah putih, dan pada Sore harinya kami melaksanakan penurunan bendera dengan sukses dan berhasil. Betapa senangnya hatiku bisa menjadi paskibraka kota Bandung 2018.
PENGALAMAN PRIBADI MUHAMMAD IQBAL
Saat saya berumur 12 tahun,saya bersama keluarga pergi berlibur ke gunung tangkuban perahu yang terletak di Lemban, sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung. Dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya. Gunung Tangkuban Perahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Pada saat indonesia sedang merayakan kemerdekaan yang ke-69 pada saat di perjalanan kurang lebih 1 km dari gunung tangkuban perahu motor yang saya naiki tiba-tiba berhenti, setelah di cek ternyata motor itu kehabisan bahan bakar. Saya bersama paman saya mendorong sepeda motor sampai SPBU terdekat setelah bahan bakar terisi penuh saya melanjutkan perjalanan, akhirnya saya sampai di gunung tangkuban perahu. Kelelahan di perjalanan terbayarkan oleh keindahan dan cuaca gunung tangkuban perahu yang saat itu sedang bagus.
Pada 23 Agustus 2016 lalu saya mengikuti demonstrasi ekstrakurikuler pramuka. Saat itu saya masih duduk di bangku kelas 9 SMP. Ekstrakuler Pramuka yang saya ikuti semasa SMP merupakan organisasi yang terbilang aktif. Saya mulai mengikuti esktrakurikuler tersebut saat saya masih duduk di bangku kelas 7 SMP. Saya dan teman-teman saya memulai latihan saat jam 3 sore. Awalnya kami kesulitan menghapal setiap gerakannya, saya pun sering kena tegur oleh pelatih karena saya sering membuat kesalahan. Demonstrasi yang saya dan teman-teman saya tampilkan yaitu PBB tongkat.
Menjelang hari ke tujuh latihan kami mulai melatih gerakan variasi. Saat pertama kali mencoba gerakan PBB menggunakan tongkat banyak sekali terjadi kejadian tak terduga, saya pun mengalaminya, ketika gerakan langkah tegap tiba-tiba tongkat yang saya pegang mengenai kepala teman saya. Dua minggu kemudian variasi PBB kami mula sempurna, sehari setelahnya kami melanjutkan latihan formasi, karena sudah terbiasa latihan setiap hari jadi untuk membentuk formasi ini tidak begitu sulit, saya pun hanya membutuhkan waktu 3 hari untuk mengahapal gerakannya.
Tiga hari sebelum demonstrasi, kostum yang akan kami kenakan pun datang. Saya pun terkagum-kagum melihat betapa gagahnya melihat kostum-kostum tersebut. Sayangnya karena tidak ada ukuran kostum yang sesuai dengan ukuran badan saya, akhirnya saya pun mendapatkan kostum dengan ukuran yang terbilang besar untuk saya. Sehari sebelum demonstrasi, saya menginap di rumah teman saya, bukan hanya saya saja yang menginap tetapi teman-teman saya yang lain pun ikut menginap. Kami sengaj menginap di salah satu rumah teman kami, karena kami ingin melakukan pematangan sekaligus menghias kostum kami. Saat tengah asik menghias kostum, tiba-tiba salah satu teman saya tak sengaja menumpahkan lem yang dia gunakan ke pernak-pernik yang akan ditempel. Kami, termasuk saya pun kaget melihat betapa kacaunya kejadian tersebut. Untung pelatih kami membawa pernak-pernik cadangan. Kegiatan menghias kostum pun dilanjut kembali.
Keesokan harinya di ruang aula yang kami gunakan untuk berganti tampak berantakan, bedak, maskara, lipstik berceceran dimana-mana. Saya pun sempat kesulitan untuk ber-make up, saat saya ingin meminta bantuan kepada teman saya, semuanya tengah sibuk dengan urusannya masing masing. Karena waktu untuk tampil tak lama lagi, saya pun memoles bedak, dan lipstik dengan ala kadarnya. Waktu untuk tampil pun tiba, kami berbaris rapi di sisi lapangan, memunggu untuk saatnya kami tampil. Rasa gugup pun tak bisa saya tutupi, begitu danton sudah memberikan aba-aba kami pun memasuki lapangan. Penampilan kami pun diakhiri oleh tepuk tangan yang meriah, apalagi anak kelas 7 yang sangat antusias menyambut penampilan kami.
Sesudah tampil kami pun berfoto bersama. Pengalaman demonstrasi ini merupakan pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Rasa lelah, sedih, senang, gugup dan berbagai maca perasaan lainnya ada pada saat itu.
PENGALAMAN PRIBADI RAISHA AMANDA DINAR
10.6.2017. Hari dimana aku menghadiri acara kelulusan SMP ku. Saat itu sudah memasuki bulan Ramadhan sehingga acara dimulai agak siang sekalian untuk buka puasa bersama. Dari jam 11 aku sudah mandi dan bersiap-siap. Kupakai kebaya yang sudah kupilih dan kupakai makeup tipis pada wajah. Jam 1 siang aku berangkat ke sekolah, kebetulan sekolahnya deket jadi cuma butuh waktu 5 menit aja untuk sampai ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, kulihat sudah banyak teman-teman yang datang. Banyak juga yang berkumpul bercengkrama dengan teman-teman lainnya. Acara pertama seperti biasa pembacaan ayat suci Al-Quran dan sambutan dari kepala sekolah. Selanjutnya penyerahan penghargaan bagi siswa siswi yang berprestasi dan mendapat nilai NEM tertinggi. Waktu sore selagi istirahat dijadikan sebagai sesi foto, baik itu foto kelas ataupun foto-foto bersama teman sekomunitas.
Lalu buka puasa pun tiba. Kita semua buka puasa dengan makanan yang sudah dibagikan sebelumnya oleh panitia. Dilanjut lagi salat magrib dan salat isya. Nah pada saat akan acara berakhir, kita semua disuguhkan video yang isinya foto-foto pada waktu kita semua masih culun-culunnya. Kita semua tertawa melihat foto-foto tersebut. Tawa berubah menjadi tangis setelah kita sadar bahwa saat itulah saat-saat terakhir kita berkumpul bersama satu angkatan ini. Kemudian acara diakhiri dengan bersalam-salaman antara siswa dan guru. Selain itu, para siswa juga sibuk berfoto dengan teman-temannya di malam hari mungkin untuk yang terakhir kalinya. Inilah pengalaman yang mungkin sulit untuk aku lupakan karena semua masa-masa SMP ku, susah senangnya hanya akan menjadi kenangan. Namun percayalah ini awal dari kesuksesan kita.
PENGALAMAN PRIBADI SENA MUHAMMAD ANWAR
Delapan tahun yang lalu saya mengalami kejadian yang sampai saat ini masih membekas di ingatan saya. Saat itu saya masih kelas 2 SD. Pada saat libur semester saya pergi ke rumah bibi saya untuk berlibur. Pada siang hari yang terlihat masih mendung bibi dan paman saya mengajak saya untuk menjaga sawah di pegunungan. Saat saya melewati salah satu jembatan untuk menyebrangi selokan saya tergelincir karena jembatannya terbuat dari kayu berlumut, akhirnya saya terjatuh. Akibatnya dagu saya terluka. Karena semua pakaian saya kotor terkena lunpur saya pun mandi di sawah, lebih tepatnya saya mandi di selokannya. Awalnya saya tidak berpikir itu adalah selokan karena airnya begitu bening, tak ada satu pun sampah di dalamnnya.karena terlalu asik bermain air, tak terasa senja pun datang.
PENGALAMAN PRIBADI KEYSHA FRIDA AYU KOSWARA
Pengalaman yang sangat berkesan bagiku ialah ketika aku menjadi seorang Paskibra di mana setiap hari Sabtu dan Minggu aku mengikuti latihan Paskibra di balkot. Memasuki bulan Juni tanggal 23 sampai 30 aku masuk asrama bersama dengan seluruh SMA atau SMK se kota Bandung wajib mengikutinya. Di sana aku di didik menjadi seorang Paskibra yang disiplin, bertanggung jawab dan disana aku bisa mengenal selalu paskibra SMA atau SMK yang jumlahnya hampir 700 orang calon Paskibra Kota Bandung. Tujuh hari kita di tempat, siang dan malam di hari dimana hari pengukuhan kita kedatangan bapak nomor 1 di Bandung beliau adalah Bapak Ridwan Kamil. Pada hari itu juga diumumkan hasil seleksi dari bulan Januari sampai Juni terpilih 100 orang Paskibra yang diberi amanat untuk menjadi seorang paskibraka kota Bandung 2018 yang bertugas mengibarkan sang saka merah putih di tanggal 17 Agustus 2018 di mana salah satu dari 100 orang itu tertera namaku. Betapa bangga dan terharunya diriku karena perjuanganku selama ini tidak sia-sia. Memasuki bulan Juli aku dan seluruh pasukan terpilih untuk menjadi pasukan pengibar bendera pada tanggal 17 Agustus 2018 di balkot masuk asrama sebulan lamanya aku di tempa. Pada tanggal 16 Agustus 2018 kedua orang tuaku diundang untuk menghadiri pengukuhan, pengukuhan yang dilakukan oleh Bapak Ridwan Kamil.
Betapa terharu dan bangganya aku telah memberikan kebanggaan bagi kedua orang tuaku dan contoh bagi adikku bahwa perjuangan dan tekad yang kuat tidak akan mengecewakan hasil. Pada tanggal 17 Agustus 2018 pagi semua pasukan Paskibraka bertolak ke balkot untuk menjalankan tugas negara yaitu mengibarkan bendera merah putih, dan pada Sore harinya kami melaksanakan penurunan bendera dengan sukses dan berhasil. Betapa senangnya hatiku bisa menjadi paskibraka kota Bandung 2018.
PENGALAMAN PRIBADI MUHAMMAD IQBAL
Saat saya berumur 12 tahun,saya bersama keluarga pergi berlibur ke gunung tangkuban perahu yang terletak di Lemban, sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung. Dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya. Gunung Tangkuban Perahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Pada saat indonesia sedang merayakan kemerdekaan yang ke-69 pada saat di perjalanan kurang lebih 1 km dari gunung tangkuban perahu motor yang saya naiki tiba-tiba berhenti, setelah di cek ternyata motor itu kehabisan bahan bakar. Saya bersama paman saya mendorong sepeda motor sampai SPBU terdekat setelah bahan bakar terisi penuh saya melanjutkan perjalanan, akhirnya saya sampai di gunung tangkuban perahu. Kelelahan di perjalanan terbayarkan oleh keindahan dan cuaca gunung tangkuban perahu yang saat itu sedang bagus.
Read Users' Comments (0)